Selasa, 30 April 2013

POTENSI WISATA DI EMBUNG KLEDUNG

Sampai saat ini, mungkin belum banyak orang yang tahu bahwa Temanggung yang selama ini dikenal sebagai kawasan ijo roro-royo, ternyata mempunyai banyak wilayah yang rawan dengan kekeringan saat musim kemarau tiba. Dari 20 kecamatan yang ada, 14 di antaranya rawan dengan ancaman kekeringan tersebut. Dari tahun ke tahun bahaya kekeringan tersebut malah semakin parah. Penggundulan hutan dan eksploitasi tanah yang berlebihan di lereng-lereng Gunung Sindoro dan Sumbing disebut-sebut sebagai salah satu biang keladinya.
Saat kemarau yang biasanya jatuh antara Mei sampai September, banyak penduduk di 14 wilayah tersebut mengalami kesulitan mendapatkan air untuk keperluan mereka sehari-hari seperti untuk mandi, masak atau mencuci. Mereka kadang mereka harus melakukan perjalanan yang cukup jauh ke sumber-sumber air yang masih ada demi mendapatkan seember air.
Pada saat seperti itu lahan-lahan pertanian yang ada juga tidak bisa ditanami. Tanah menjadi kering dan kadang menjadi retak-retak. Para petani hanya bisa pasrah menunggu musim hujan tiba, ketika tanah-tanah menjadi basah dan siap diolah kembali. Tanaman seperti padi, jagung dan sayuran memang sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya.
13569188441131998022
Lokasi Embung Kledung, waduk penampung air hujan di Kledung Temanggung
Untuk mengatasi kebutuhan air tersebut Pemerintah Kabupaten (pemkab) Temanggung melakukan terobosan dengan membuat embung (waduk atau kolam) buatan. Embung ini digunakan untuk menampung air hujan yang curahnya cukup tinggi di Temanggung. Selama ini air hujan tersebut dibiarkan begitu saja. Air langsung terserap ke tanah dan mengalir ke daerah yang lebih rendah. Saat kemarau tiba, wilayah-wilayah di dataran tinggi sudah tidak mempunyai stok air lagi.
Embung pertama yang telah dibangun letaknya di wilayah Kecamatan Kledung, sehingga namanya terkenal dengan sebutan Embung Kledung. Hingga akhir tahun 2013, pemkab berencana menyelesaikan pembangunan lima embung. Selain di Kledung, embung juga akan dibangun di Kandangan, Pringsurat, Tretep dan Wonoboyo. Pada tahap berikutnya, sembilan embung juga akan dibangun di kecamatan lain yang rawan dengan kekeringan.
Embung Kledung ini dibangun di atas lahan seluas kira-kira 4 hektar. Embungnya sendiri luasnya 83 meter x 83 meter, dengan kedalaman 3 meter. Pembangunan embung ini didanai dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2010 dengan menghabiskan dana sekitar 1, 2 milyar rupiah.
Kini, air hujan di Kledung yang curahnya cukup tinggi akan ditampung di embung. Selama belum digunakan, air tersebut akan tetap akan tersimpan di tempat tersebut. Saat musim kemarau tiba, air tersebut akan dialirkan langsung ke lahan pertanian di sekitar embung melalui pipa pralon yang telah dipasang. Embung ini dapat mengairi lahan sekitar 20 hektar. Selain itu, air embung juga dapat dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari.
Potensi lain
Dulu, sebelum embung dibangun, hanya tanaman tembakau yang bisa bertahan di musim kemarau di wilayah ini. Kini, petani setempat juga bisa menanam tanaman lain, bisa buah-buahan, sayuran, bunga atau tanaman lain yang punya nilai ekonomi lebih tinggi.
13569190071962697082
Berbagai tanaman sayuran dan buah-buahan sangat potensial dikembangkan di daerah ini
Untuk mengembangkan potensi tersebut, saat ini Pemkab Temanggung bekerja sama Yayasan Obor Tani Semarang, tengah menjajagi kemungkinan untuk mengembangkan agrobisnis di kawasan tersebut. Yayasan ini, dengan pola kemitraan dengan petani pemilik lahan, telah berhasil mengembangkan kebun buah Lengkeng Itoh di daerah Semarang.
1356919119834651105
Pemandanga Embung kledung dengan latar belakang Gunung Sindoro
1356919269594452990
Pemandangan Embung Kledung dengan latar belakang Gunung Sumbing
Potensi lain yang juga tengah digarap adalah mengembangkan wilayah di sekitar embung menjadi tempat wisata. Kledung adalah tempat yang sangat indah dan letaknya sangat strategis untuk pengembangan wisata. Daerah ini dilalui jalan propinsi dengan jalur Semarang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto atau Jogjakarta-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto. Jalan tersebut merupakan jalan utama menuju tempat wisata yang sudah mendunia yaitu Dieng. Setiap harinya tidak kurang dari 700-1000 kendaraan melewati jalur tersebut.
Di kawasan ini juga terdapat kebun teh yang cukup luas yang pemandangan dan suasanya tidak kalah dengan kawasan Puncak di Jawa Barat. Seni tradisional juga hidup di daerah yang terkenal dengan hasil tembakaunya ini.
Pemkab Temanggung kelihatannya juga cukup serius mengembangkan potensi wisata di wilayah ini. Beberapa rencana yang telah dibuat untuk mengembangkan wisata di wilayah ini antara lain adalah pembangunan fasilitas kereta gantung di   lereng utara Gunung Sumbing tepat di Kledung Pass, pembangunan hotel/restoran dengan sajian utama minum kopi sambil menikmati kesejukan udara dan keindahan alam di trading house Kledung.
Di bidang wisata agrobisnis, potensi yang akan dikembangkan antara lain pengembangan balai penelitian kentang dan agro industri kentang, pengembangan experience tourism saat musim tembakau tiba dan agrowisata Kledung Pass dengan  penanaman strawbery, dan sayuran atau holtikultura.
Sebagai warga masyarakat yang dilahirkan di Temanggung dan kini tinggal di perantauan, saya berharap semua rencana di atas dapat dilaksanakan dengan baik dan saya juga berharap masyarakat setempat lah yang pertama kali akan menikmatinya. Semoga !

INVESTASI WISATA REST AREA KLEDUNG PASS


Kondisi eksisting
Rencana Tempat ParkirSebuah anugerah dari Tuhan yang tak terkira pesona alam Kledung dengan  Gunung kembar Sindoro - Sumbing (Gunung Sindoro dengan ketinggian sekitar 3.155 m dpl dan Gunung Sumbing 3.340 m  dpl). Yang unik pada saat ritual setiap malam 1 Sura (1 Muharam) dan malem selikuran (21 Ramadhan) dipandu dari SHC (Sumbing Hiking Club) Temanggung pengunjung melakukan pendakian malam hari sampai puncak dengan  jarak tempuh   sekitar 5 jam. Untuk Kledung sendiri dengan ketinggian 800-2000 dpl, dan suhu udara 18-24 C. Kecamatan Kledung terletak pada perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, merupakan daerah/kawasan yang dilalui jalur Semarang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto atau dari Jogjakarta-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto. Setiap hari tidak kurang dari 700-1000 kendaraan melewati jalur ini.
Luas lahan yang tersedia untuk pengembangan kawasan adalah sekitar 3 Ha, di pinggir jalan Provinsi. Saat ini sudah terdapat kedai kopi yang banyak pengunjung.
Nama   : Wisata Rest Area Kledung Pass.Rencana Kledung Pass
Potensi Pengembangan :
-    Membangun fasilitas kereta gantung di   lereng utara Gunung   Sumbing tepat di Kledung Pass.
-    Membangun hotel/restoran yang telah terdukung oleh terkenalnya minum kopi sambil menikmati kesejukan udara dan keindahan alam di trading house Kledung.
-    Pengembangan balai penelitian kentang dilanjutkan agro industri kentang mulai dari budidaya dan industri kecil keripik kentang.
-    Pengembangan saat musim tembakau tiba merupakan experience tourism untuk dapat menikmati pengalaman mulai dari pemetikan, proses, penjemuran merupakan satu-satunya wisata pengetahuan yang paling unik.
-    Agrowisata Kledung Pass dengan  penanaman strawbery, dan sayuran atau holtikultura dengan kemasan  wisatawan dapat  memetik sendiri juga akan menjadi daya tarik wisatawan.
-    Pembangunan Gardu pandang dan  membanguna tempat karaoke keluarga

Lokasi    : Desa Kledung Jl. Raya Kledung Km. 18 Kec. Kledung Kab. Temanggung
Areal : Lahan milik penduduk 10 ha dan lahan milik Pemkab Temanggung 3,5 Ha

Potensi Pendukung :  
-    Panorama Gunung terdapat jalur pendek pendakian (tracking) Gunung Petarangan, bagi pendaki level advance disediakan pos pendakian gunung Sindoro yang representarif dan akomo datif.
-    Lahan kering untuk budidaya perkebunan kopi Arabica  dan tersedia   trading house.
-    Trading House, Pembibitan ken tang, Strawbery, Proses peraja ngan komodity tembakau, rumah makan ayam kosek Panajiwo, Star area pendakian gunugn Sindoro
-    Sebagian tanah milik masyarakat dapat dibebaskan.Jalur Kledung
-    Rumah penduduk dapat menjadi home Stay
-    Ada tanah Pemda sekitar 3,5 Ha
-    Penerangan dari PLN
-    Lokasi cocok untuk area out bond
-    Suhu udara 18 – 25 0C
-    Ketinggian 800 m–2100 m dpl
-    Jalan Nasional
-    Pengelolaan didukung masyarakat

Analisis keuangan :
-    Biaya Investasi : Rp. 12.500.000.000,-
-    NPV : Rp. 497.140.000
-    IRR : 18 %
-    Payback Period : 7 tahun
Catatan :
Discounted rate 16%, US $ 1 = Rp 10.000 Insentif pemerintah daerah
1. One stop services
2. Kemudahan AMDAL

Bentuk investasi
Built Operate Transfer (BOT) in 20 year term.
Status tanah Milik Pemda

Asumsi yang Dibangun
-    Investasi  : Rp. 12,5 milyar
-    Jumlah Resort : 40 resort
-    Tarif Per Resort/hari : Rp. 1 – 1,5 milyar
-    Asumsi okupansi hunian : Minimum 40%
-    Biaya operasional/bulan : Rp. 100.000.000,-
-    Asumsi pendapatan dengan okupansi minimal 40% atau 16 resort : Rp. 225 juta/bulan atau Rp. 1,6 s/d 2 M/tahun

Perhitungan :
-    NPV (net Present Value) : (12,5) M x (P/F. 13 %. 25 tahun) – 6,57 M sampai 18,53 M.
-    IRR (net Present Value) : Asumsi cash Now rata-rata 1.6 – 2 M/tahun selama 25 tahun maka rata-rata internal of return sebesar 14 % sampai 20 %/tahun.
-    BEP (Break Even Point) : adalah (12.5M) : (1.6-2 M/tahun) diperoleh 5 tahun sampai paling lama 7,8 tahun.

POS PENDAKIAN GUNUNG SUMBING-SINDORO

            Desa Kledung merupakan pos pendakian Gunung Sumbing dan Sindoro, para para pecinta alam khususnya bagi orang yang akan mendaki ke puncak Gunung Sumbing dan Sindoro harus mendaftarkan dahulu di Pos Pendakian yang berada di Balai DesaKledung Kecamatan Kledung,
           Menurut Petugas  Pos Pendakian yang berada di Desa Kledung, para pecinta alam yang akan mendaki mengalami peningkatan biasanya setelah liburan sekolah, dan bulan suro, sebelum mendaki ke gunung peserta harus melapor dan mengisi form data personal, dan  petugas jaga pun memberi penjelasan tentang kontur, kondisi alam/cuaca gunung, dengan pembekalan ini  sangat berguna bagi parapendaki gunung, diharapkan agar pendaki tidak tersesat dan selamat.
    

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost